Bandung, BeritaLugas - Pemerintah Pusat berikan penghargaan Satyalencana Karya Satya kepada 614 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VII. Penyematan dan Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya berlangsung di Aula SMAN 8 Bandung, Jln. Solontongan No. 3, Kota Bandung, Rabu (21/8/2019).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartik mengucapkan selamat kepada seluruh PNS yang telah meraih penghormatan Satyalencana Karya Satya. "Terima kasih sekali kepada Bapak dan Ibu atas dedikasi serta pengabdiannya dalam mencerdaskan anak bangsa," ungkapnya.
Kadisdik mengimbau, pemberian tanda kehormatan ini menjadi motivasi bagi seluruh PNS untuk berkontribusi lebih besar dalam proses pendidikan di Jabar, khususnya di Wilayah VII Kota Bandung dan Kota Cimahi. "Sesuai amanat Gubernur, seluruh PNS harus mampu meningkatkan integritas dan profesionalisme guna melayani masyarakat Jabar," imbaunya.
Sementara itu, Kepala KCD VII, Endang Susilastuti menjelaskan, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Bernomor 1/TK/2019, penerima anugerah Satyalencana Karya Satya di lingkungan KCD VII berjumlah 731 orang. Namun karena beberapa ada yang sudah purnatugas, dimutasi, dan meninggal dunia, jumlah penerima penghargaan hari ini menjadi 614 orang yang berasal dari 37 satuan pendidikan. Dengan rincian, 19 SMA, 7 SMK, dan 6 SLB di Kota Bandung serta 2 SMA, 1 SMK, dan 2 SLB dari Kota Cimahi.
Endang berharap, seluruh penerima tanda kehormatan mampu menginspirasi PNS lainnya agar dapat terus berdedikasi, berkreasi, dan berinovasi di lingkungan kerja masing-masing. "Penghargaan ini harus memicu teman-teman di sini untuk terus berkarya agar mampu memotivasi semua," ujarnya.
Salah seorang penerima penghargaan, Rahmat Riyadi mengaku bangga atas apresiasi yang diberikan pemerintah terhadap guru. "Artinya, ada kepedulian yang besar dari pemerintah kepada kami. Tentu itu membuat saya, juga mungkin kita semua di sini bangga dan senang," ungkapnya.
Wakil Kepala SMKN 1 Bandung Bidang Kesiswaan itu mengungkapkan, selama 20 tahun mengabdi sebagai tenaga pendidik, ia telah merasakan pahit manisnya menjadi seorang guru. "Semua pasti merasakannya, tapi karena niat dalam hati untuk mengabdi, kita hadapi semuanya demi anak bangsa," ujarnya. (Trs)
0 Komentar